KegagalanDalam Wirausaha. 1. PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG. Tidak selamanya usaha yang dirintis membuahkan hasil sesuai dengan yang kita harapkan, adakalanya kesuksesan sulit untuk diraih. Kegagalan dapat disebabkan oleh rasa takut gagal dan rasa tidak percaya diri yang timbul dari dalam diri maupun akibat pengaruh lingkungan sekitar Karenaitu, melalui blog post berikut, Sribu mengingatkan kembali kepada Anda tantangan-tantangan apa saja yang akan Anda hadapi ketika akan memulai sebuah wirausaha. 1. Tidak mampu melihat potensi masalah yang meningkat Tentu saja, ide wirausaha Anda terlihat sangat brilian dan tanpa cela saat mereka pertama kali muncul dalam benak Anda. 7Tantangan Wirausahawan yang Harus Diketahui! 27 Juli 2021 Arvendo Tulisan entrepreneurship menjadi wirausahawan tantangan wirausaha tips wirausaha wirausaha. Dalam memulai karier menjadi seorang wirausahawan, tentunya akan menemui banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Terlebih untuk orang-orang non-previleged seperti saya dan tumbuh di Vay Tiền Nhanh. Menjalankan suatu bisnis bukanlah perkara mudah sebab ada begitu banyak tantangan yang harus dihadapi. Baik bisnis berskala kecil maupun besar, penting untuk memerhatikan berbagai aspek agar Anda dapat bertahan dan menjalankan bisnis dengan sedikit bisnis yang gagal beroperasi akibat tidak adanya strategi yang tepat. Sebelum mencari tahu strategi dalam menjalankan bisnis, sebaiknya cari tahu dulu tantangan bisnis apa saja yang rentan dihadapi para pemilik tahu tantangan yang kerap dihadapi selama berbisnis melalui ulasan berikut ini!Agar Anda bisa menghadapi segala rintangan saat berbisnis, berikut beberapa hal yang sering dihadapi oleh pebisnis dan bagaimana cara Kurang pengetahuan tentang jenis bisnis yang dijalaniSudah sewajarnya bagi pebisnis untuk mendalami jenis bisnis sebelum mendirikannya. Dengan menguliknya hingga ke akar-akarnya, Anda akan lebih siap untuk menjalankan bisnis tersebut. Namun sayangnya, tidak semua orang mampu menyiapkan bisnis dengan orang yang mudah terlena dengan iming-iming untung besar sehingga mengabaikan beberapa poin penting, seperti strategi pemasaran. Kurangnya pengetahuan dan trik berbisnis yang benar sering menjadi beban karenanya, Anda wajib untuk mencari tahu mengenai cara menjalankan bisnis dengan strategi yang tepat melalui seminar, koneksi, atau belajar dari para ahli. Bahkan, Anda juga bisa mencarinya di Tidak memiliki banyak waktuBisnis Anda saat ini mungkin hanya sebagai sampingan karena Anda memiliki pekerjaan lain yang lebih diutamakan. Mengenyampingkan bisnis seringkali menjadi penyebab suatu bisnis tidak dapat bertahan karena fokus pemiliknya Anda menginginkan bisnis Anda berkembang pesat meski saat ini Anda juga bekerja, sebaiknya mulailah untuk belajar mengatur waktu atau time management. Dengan manajemen waktu yang baik, Anda bisa tetap bekerja tanpa melupakan bisnis Takut gagalDalam memulai suatu bisnis pasti ada banyak kekhawatiran yang Anda pikirkan dan sering kali pikiran tersebut berupa hal-hal negatif. Dengan adanya pikiran seperti ini, tak menutup kemungkinan bila Anda akan semakin takut untuk mendirikan suatu bisnis. Perlu diketahui bahwa yang namanya kegagalan pasti ada dan ini merupakan hal yang wajar dalam bisnis. Namun, bukan berarti Anda harus menyerah sebelum memulainya. Yakinlah dengan potensi yang Anda miliki serta gali pengetahuan tentang bisnis lebih dalam agar Anda tidak mudah menyerah pada Keterbatasan modal dan perputaran uang yang tidak terukurTak bisa dimungkiri bahwa semakin banyak modal yang Anda miliki, semakin mudah bagi Anda untuk menggerakkan bisnis Anda. Namun sayangnya, banyak dari pebisnis yang mengeluhkan perputaran uang yang tidak terukur akibat ketidakmampuan dalam mengatur perputaran modal dapat lebih terukur, sebaiknya buat rencana anggaran yang baru dengan sistem yang lebih tepat. Jika perlu, mintalah bantuan financial expert untuk membantu masalah keuangan bisnis Tidak ada penyesuaian digitalisasi bisnisSebagaimana kita tahu bahwa tren belanja saat ini adalah online shop. Itu artinya, masyarakat lebih memilih untuk belanja secara online daripada harus datang ke toko. Jika tak ingin bisnis Anda kalah saing, sebaiknya ikuti tren tersebut dan mulailah untuk menerapkan digitalisasi dalam bisnis hal ini, Anda juga perlu menerapkan strategi pemasaran digital guna membantu meningkatkan penjualan bisnis Anda secara online. Apabila Anda tidak mampu menyusun strategi pemasaran digital, maka akan berdampak buruk terhadap perjalanan bisnis ke dengan OY! Bisnis, Payment Gateway Terlengkap di IndonesiaSelain hal-hal yang disebutkan di atas, kendala lain yang rentan dialami oleh pebisnis adalah kesulitan dalam mengirim dan menerima pembayaran dalam jumlah besar. Khususnya bagi pemilik bisnis berskala besar yang perlu menggaji karyawannya serta membayar vendor tepat waktu, mereka butuh suatu alat yang mampu memfasilitasi kegiatan pembayaran OY! Bisnis, Anda bisa mengatasi persoalan tersebut. OY! Bisnis memiliki produk API dan Bulk Disbursement yang mampu memudahkan Anda untuk mengirim dana dalam jumlah besar ke banyak rekening dalam satu waktu. Tentunya hal ini akan memudahkan Anda dalam melakukan transaksi pembayaran bisnis Anda bukan? Untuk itulah mari bergabung dengan OY! Bisnis sekarang juga dan nikmati kemudahan dalam mengirim dan menerima pembayaran bisnis Anda! Tantangan yang dihadapi pengusaha bisa sangat bervariasi. Itu tergantung pada bisnis apa yang akan mereka jalan dan seberapa besar sumber daya yang mereka miliki. Mengidentifikasi dan mendapatkan ide bisnis yang layak adalah tantangan pertama seorang pengusaha. Tantangan lainnya bisa terkait dengan bagaimana mereka memilih lokasi yang tepat, mengumpulkan modal, mengelola operasi dan keuangan bisnis. Secara umum, tantangan juga bervariasi selama masa hidup bisnis. Tantangan yang dihadapi ketika memulai bisnis bisa berbeda ketika menumbuhkan bisnis. Dan, artikel ini akan fokus pada tantangan yang dihadapi pengusaha ketika memulai bisnis kecil baru. Mengidentifikasi peluang bisnis yang layak Menyaring dan memilih ide bisnis yang layak adalah bagian penting sebelum memulai bisnis. Itu bisa menentukan kesuksesan di masa depan. Pengusaha seringkali menemukan berbagai ide bisnis dari permasalahan keseharian mereka. Itu mungkin tersedia banyak. Tapi, tidak semua layak untuk dijalankan. Misalnya, pengusaha menemukan ide bisnis dari hobi, keterampilan atau pengalaman pribadi mereka. Sumber lainnya adalah dari pengalaman kerja sebelumnya. Riset beranggaran kecil dan menghadiri pameran waralaba juga bisa menjadi sumber potensial untuk ide bisnis. Bahkan, beberapa pengusaha mungkin menemukan ide secara kebetulan. Meski ide bisnis dan peluang pasar tersedia banyak, tidak semua itu layak untuk digarap. Dan, pengusaha harus menemukan yang paling potensial menghasilkan keuntungan tinggi dalam jangka panjang. Katakanlah, anda memiliki beberapa ide potensial untuk memulai bisnis. Anda masih harus memilah mereka karena tidak mungkin untuk menjalankan mereka semua. Misalnya, anda harus menjawab pertanyaan seperti apakah mereka memiliki cukup permintaan pasar yang tersedia? Apakah mereka menguntungkan untuk digarap dalam jangka panjang? Bagaimana dengan persaingannya? Dan, seringkali, pengalaman bisa membedakan antara pengusaha pemula dengan pengusaha yang telah matang. Pemula mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama daripada pengusaha yang telah matang untuk menilai seberapa layak sebuah ide bisnis karena memiliki pengalaman yang lebih sedikit. Ketidakcukupan modal Setelah memutuskan ide yang layak untuk dijalankan, pengusaha membutuhkan modal untuk berbagai membiayai operasi bisnis. Mereka harus membeli bahan baku, aset tetap, menyewa lokasi produksi, dan merekrut pegawai. Itu semua membutuhkan uang. Tantangan yang dihadapi pengusaha adalah modal yang terbatas. Beberapa pengusaha kecil mengandalkan uang dari kantong mereka. Atau, mereka mendapatkannya dari kontribusi keluarga atau kerabat. Beberapa yang lain mengandalkan saluran online untuk mengumpulkan modal melalui crowdfunding. Kemudian, alternatif lainnya adalah mencari investor untuk mendanai bisnis. Dalam hal ini, pengusaha harus membuat sebuah proposal dan rencana bisnis untuk menarik investor bersedia menginvestasikan uangnya ke mereka. Dan meyakinkan investor bukan tugas mudah. Biasanya, investor akan mempertimbangkan rekam jejak pengusaha dan seberapa layak ide bisnis, misalnya terkait dengan pertumbuhan dan keuntungan dalam jangka panjang. Potensi pengembalian juga menjadi pertimbangan berikutnya karena memang, berinvestasi di bisnis baru mengandung risiko yang tinggi. Beberapa pengusaha sukses mengumpulkan modal pada biaya yang murah. Tapi yang lain tidak. Mereka seringkali gagal karena beberapa alasan seperti Ide bisnis yang buruk. Misalnya, itu menguntungkan dalam jangka pendek, tapi tidak dalam jangka panjang. Rencana bisnis yang buruk. Sehingga, proposal yang diajukan gagal meyakinkan calon investor. Mereka enggan untuk menyediakan modal. Tidak memiliki rekam jejak. Ini membuat sulit untuk menilai apakah pengusaha benar-benar bisa mengoperasikan bisnis dengan sukses atau tidak. Pengetahuan yang tidak memadai. Beberapa pengusaha mungkin lebih tergantung pada uang pribadi dan pinjaman bank karena tidak tahu alternatif lain. Rendahnya pengetahuan bisa mengarah pada modal yang tidak cukup atau berbiaya mahal. Menemukan lokasi yang cocok Lokasi tidak hanya berdampak besar pada keberhasilan, tapi juga pada biaya dan persaingan. Misalnya, menyewa lokasi bisnis restoran di pusat kota bisa menarik banyak pelanggan, meningkatkan peluang perusahan untuk menghasilkan penjualan. Tapi, itu juga akan mengkonsumsi biaya tetap yang besar seperti biaya sewa. Selain itu, kompetisi juga akan tinggi karena banyak pesaing menargetkan pelanggan yang sama di lokasi yang sama. Karena alasan tingginya biaya tetap, banyak pengusaha pemula beroperasi dari rumah sebagai titik awal. Itu bisa menghemat biaya sewa. Sementara itu, untuk memasarkan produk, mereka bisa mengandalkan saluran online. Kemudian, ketika telah menghasilkan pendapatan reguler yang cukup, mereka bisa menyewa lokasi yang lebih strategis. Ancaman persaingan Bisnis baru memiliki kapasitas bersaing rendah. Mereka memiliki sumber daya yang lebih terbatas daripada bisnis lain yang telah mapan. Selain itu, mereka memiliki pengetahuan pasar yang kurang. Sehingga, tekanan persaingan selalu menjadi masalah bagi bisnis baru, kecuali mereka adalah penggerak pertama dan menawarkan produk yang benar-benar baru dan belum pernah ada. Salah satu cara untuk bertahan adalah dengan mengamati pesaing dan menemukan kesenjangan pasar dan produk. Maksud saya, bisnis baru mencari celah agar tidak bersaing langsung dengan pesaing yang mapan. Misalnya, mereka mengidentifikasi itu dengan menanyakan pertanyaan berikut Apakah produk dan harga pesaing telah sesuai dengan permintaan pasar dan memuaskan konsumen? Apakah mereka menjangkau seluruh pelanggan? Apakah ada beberapa pasar yang tidak terlayani? Dengan memetakannya, bisnis baru bisa menemukan celah untuk peluang pasar. Mereka kemudian merancang produk dan memilih segmen pasar yang tepat tanpa harus berhadapan langsung dengan pesaing. Membangun basis pelanggan Tantangan lain yang dihadapi oleh pengusaha ketika baru memulai bisnis kecil adalah membangun basis pelanggan. Itu mempengaruhi seberapa cepat mereka bisa menghasilkan pendapatan rutin. Untuk menumbuhkan basis pelanggan, pengusaha harus bisa menarik pelanggan secepat mungkin, misalnya dengan menetapkan harga promosi dan mengiklankan produk. Jika berhasil, mereka secara perlahan bisa memantapkan posisi bisnis di pasar. Dan, sekali mereka memiliki basis pelanggan, mereka bisa menghasilkan pendapatan reguler untuk menutup berbagai biaya. Tapi, membangun basis pelanggan adalah tantangan sulit karena beberapa alasan berikut Perusahaan yang ada bisa mengambil strategi agresif jika mereka merasa terancam. Itu bisa menyebabkan bisnis baru gagal karena memiliki kapasitas bersaing yang rendah. Pelanggan enggan mengambil risiko dengan beralih ke produk baru. Mereka lebih menyukai produk yang ada karena telah merasakan manfaatnya. Pelanggan potensial adalah sedikit. Sebagian besar telah menggunakan produk yang mirip dengan yang ditawarkan oleh bisnis baru. Kemudian, seberapa berhasil bisnis baru membangun basis pelanggan tergantung pada seberapa sukses mereka mendorong pelanggan untuk membeli kembali produk. Dengan kata lain, mereka harus membuat pelanggan loyal ke mereka untuk melakukannya. Jika sukses, uang akan terus mengalir ke mereka. Ada beberapa cara untuk melakukan menciptakan loyalitas pelanggan, termasuk dengan menawarkan Layanan purna jual yang unggul. Layanan penangan keluhan pelanggan yang efektif. Menambahkan fitur baru ke produk. Meramu tim yang tepat Pengusaha tidak bekerja sendiri untuk memulai, mengoperasikan dan mengembangkan bisnis. Mereka membutuhkan tim. Dan, idealnya keterampilan mereka saling melengkapi. Dengan begitu, operasi bisnis bisa berjalan dengan sukses. Menemukan tim yang tepat adalah tantangan sulit berikutnya yang dihadapi pengusaha. Mereka harus menemukan orang yang tepat, mendukung visi dan tujuan mereka dan bersedia berkorban dengan menjadi bagian dalam perjalanan mereka. Mengapa bersedia berkorban adalah penting? Beberapa orang mungkin tidak bersedia bergabung dengan bisnis baru. Bekerja di bisnis baru berisiko tinggi kehilangan pekerjaan mereka. Itu karena tingkat kegagalan bisnis baru yang tinggi. Karena alasan semacam itu, banyak orang lebih suka bekerja di perusahaan yang telah mapan. Mereka tidak mau meninggalkan status quo mereka. Dan, meninggalkan posisi nyaman untuk mengejar sesuatu yang tidak pasti membutuhkan pengorbanan. Kelelahan Pekerjaan di bisnis baru seringkali belum terdistribusi dengan baik. Selain itu, staff yang sedikit, pengalaman yang masih kurang dan peralatan yang tidak memadai juga menimbulkan masalah lain. Tantangan lain adalah pekerjaan kompleks. Dengan kendala di atas, pengusaha harus bisa mengatasinya. Mereka dan staf seringkali harus melakukan multitasking. Mereka harus menguasai beberapa aspek berbeda, mulai dari riset, pengembangan produk, pemasaran hingga layanan pelanggan. Dan, itu bisa menjadi pekerjaan berat dan melelahkan. Tantangan pengusaha berikutnya adalah menjaga tim mereka tetap termotivasi dan kompak. Pekerjaan yang begitu kompleks memunculkan begitu banyak kelelahan, membuat tim kurang bersemangat. Selain itu, konflik juga seringkali muncul. Manajemen uang Agar perusahaan terus berjalan, pengusaha harus memastikan uang mereka cukup untuk menutupi semua pengeluaran. Mereka harus bisa mengawasi uang tunai mereka ketat sebelum bisnis benar-benar bisa menghasilkan pendapatan dan keuntungan. Mereka harus memastikan itu keluar untuk pengeluaran yang benar-benar bisa dibenarkan. Kegagalan melakukannya bisa membuat perusahaan kehabisan uang tunai untuk operasi ke depan. Dan, itu bisa menyebabkan kegagalan bisnis. Tekanan psikis akibat kerugian Mencapai titik impas membutuhkan waktu yang tidak sebentar, apalagi untuk menghasilkan keuntungan. Kerugian yang terus menerus bisa mendemotivasi pengusaha pemula dan staff mereka. Kondisi ini menuntut pengusaha tidak hanya bisa memotivasi diri mereka sendiri tapi juga tim. Ada beberapa cara untuk mengatasi kerugian semacam itu. Misalnya, di sisi biaya, mereka memetakan proses bisnis untuk menemukan di mana mereka bisa menghemat biaya. Kemudian, di sisi pendapatan, mereka juga harus menemukan jawaban untuk bagaimana meningkatkan pendapatan, misalnya menurunkan sedikit harga jual untuk menarik volume pembelian yang lebih tinggi. Bacaan selanjutnya Pengusaha Definisi, Karakteristik, Peran, Tantangan Dari Mana Ide Bisnis Pengusaha Berasal? Tantangan Yang Dihadapi Pengusaha Dalam Bisnis Kecil Baru 8 Kualitas Pengusaha yang Sukses 10 Karakteristik Pengusaha Yang Perlu Anda Tahu Perbedaan Antara Pengusaha Dengan Intrapreneur. Apa Saja Itu? Intrapreneur Definisi, Karakteristik, Bedanya dengan Pengusaha Pengusaha Sosial Definisi, Pentingnya, Karakteristik Bagaimana Pengusaha Berperan Dalam Masyarakat dan Perekonomian? Semua orang pastinya akan merasakan tantangan mendirikan usaha baru di masa-masa awal. Apalagi bila mereka belum pernah memiliki pengalaman membangun bisnis sama sekali sebelumnya alias baru pertama kali memulai bisnis. Dan hal ini juga akan anda rasakan ketika memulai sebuah bisnis baru. Memang masa paling sulit dalam sebuah bisnis atau usaha adalah di masa awal. Dimana pada saat itu, anda belum punya sumber daya manusia yang mumpuni. Jumlah customer atau klien pun belum cukup untuk membuat bisnis terus hidup dan berkembang. Sehingga akan muncul tantangan dalam berwirausaha yang berkembang saat ini, seperti contohnya keterbatasan modal, hingga sulitnya mengatur perizinan. Bila anda belum pernah membangun bisnis sama sekali, pastinya anda akan bertanya, “Rintangan apa yang biasanya dihadapi oleh pemilik wirausaha muda di Indonesia? Baik untuk bisnis kecil maupun yang berskala nasional.” Pastinya ada banyak jawaban dari pertanyaan di atas. Tetapi yang paling penting, anda harus tahu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Nah, berikut ini apa saja tantangan dalam bisnis dan bagaimana strategi menghadapinya. 1. Kurang Pengalaman dan Pengetahuan Tantangan mendirikan usaha baru yang pertama adalah kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang dunia bisnis dan wirausaha. Biasanya hal ini dialami oleh mereka yang benar-benar baru pertama kali membuat bisnis tanpa pernah bekerja di perusahaan kecil sebelumnya. Pengetahuan dasar seperti bagaimana cara riset pasar, membuat target market dan lain-lain sangatlah penting untuk diketahui oleh seorang wirausahawan. Jadi, pastikan anda belajar tentang hal ini terlebih dahulu. Mempelajari pengetahuan dasar dalam dunia bisnis juga tidak harus di sekolah atau kampus. Anda bisa mempelajarinya dengan mengikuti kursus, bekerja sebagai part-timer di bisnis kecil milik teman atau saudara, dan membaca buku atau menonton dari Youtube. 2. Kurang Relasi dan Jaringan Antara Sesama Pebisnis Membangun networking atau relasi dalam sebuah bisnis merupakan salah satu hal yang sangat penting. Sebab networking akan membantu perkembangan bisnis anda dalam jangka panjang. Tetapi networking atau relasi dengan wirausahawan lain maupun dengan klien tidak bisa dibangun dengan sekejap mata. Kecuali anda sudah memiliki modal networking sebelum bisnis anda di bangun. Kurangnya relasi dan jaringan dengan wirausahawan lain bisa membuat usaha anda kurang dikenal. Oleh karena itu, mulailah bangun networking sejak awal bahkan sebelum bisnis anda dibuat. Salah satu caranya adalah dengan aktif di organisasi atau komunitas wirausahawan setempat. 3. Krisis Percaya Diri Beberapa orang mungkin tidak menghiraukan masalah krisis kepercayaan diri. Padahal masalah ini merupakan salah satu tantangan mendirikan usaha yang bisa berakibat fatal terhadap bisnis anda. Banyak orang yang tidak siap dan berujung mengakhiri bisnisnya karena kurang percaya diri di tengah proses. Meskipun bisnisnya sudah dikenal dan memiliki market yang cukup besar. Dan karena masalah yang satu ini berhubungan dengan psikologis, anda perlu mencari cara mengatasinya sendiri. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi krisis percaya diri. 4. Terlalu Yakin Bisa Mengerjakan Semua Hal Percaya diri dalam mengerjakan semua hal adalah hal yang tidak sepenuhnya buruk. Tetapi bila anda terlalu percaya diri dan benar-benar mengerjakan semua hal dalam dunia bisnis sendirian, mungkin menjadi tantangan sendiri dalam mendirikan usaha baru. Sebab terkadang kita kurang percaya terhadap tim sendiri. Nah, rasa ketidak-percayaan pada tim ini harus anda hilangkan secepat mungkin. Sebab mengerjakan semua hal sendirian juga tidak akan membuat bisnis anda semakin baik. Justru, tubuh dan pikiran anda akan terlalu lelah dan terbebani yang bisa berujung tidak baik untuk kesehatan tubuh maupun bisnis. 5. Mencari Tim Yang Bisa Bekerja Sama dan Dipercaya Masih berhubungan dengan masalah sebelumnya, agar anda bisa mempercayakan pekerjaan dan tugas dalam bisnis ke tim anda, tentunya anda perlu membuat tim yang kompak, bisa bekerja sama serta bisa dipercaya. Hal ini ternyata jauh lebih sulit dari yang dibayangkan dan menjadi salah satu tantangan mendirikan usaha baru. Sebab perlu diakui, kualitas sumber daya manusia yang tinggi memang sulit didapatkan. Sehingga sebagai wirausaha muda, sebaiknya anda membuat tim dari orang yang benar-benar anda kenal. Contohnya teman, saudara, atau bahkan orang yang direkomendasikan oleh mentor anda. Jangan lupa, buat hubungan satu sama lain sebagai tim sebelum tugas mulai dibagikan. 6. Pengelolaan Keuangan dan Sumber Pendanaan Mengelola uang dalam bisnis juga tidak semudah yang dibayangkan. Anda harus menghitung berapa banyak modal yang dikeluarkan untuk bahan baku pembuatan produk, pemasaran, penjualan, baru menghitung jumlah yang dihasilkan dari penjualan. Biasanya, para wirausahawan yang tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi dan keuangan lebih memilih mencari karyawan yang ditugaskan sebagai accountant. Selain itu, sebagai wirausahawan baru anda juga harus pintar dalam mencari sumber pendanaan agar bisnis anda bisa terus berjalan. Sebab banyak orang berpendapat bahwa dalam paling cepat 5 bulan pertama, bisnis biasanya akan merugi dahulu. Oleh karena itu, anda perlu pintar dalam mencari pendanaan selama 5 bulan tersebut sebelum bisnis anda bisa menghasilkan dana sendiri. Baca Juga 7 Tips Memasarkan Produk Baru Agar Mudah Diterima Pasar 7. Tantangan Dalam Mengurus Perijinan Usaha Mengurus perizinan bisnis di Indonesia juga merupakan salah satu tantangan mendirikan usaha baru. Sebab dahulu, regulasi tentang perizinan usaha agak sulit untuk dibuat khususnya oleh bisnis-bisnis kecil. Di tambah lagi dengan lamanya jangka waktu pengerjaan surat-surat penting dan banyaknya oknum yang melakukan pungutan liar. Hal ini semakin mempersulit pembuatan legalitas bisnis anda. Untungnya belakangan ini, setelah banyak startup yang dibangun di Indonesia, regulasi tentang perizinan usaha mulai dipermudah. Jadi anda tidak perlu khawatir lagi dalam mengurus perizinan. 8. Menentukan Harga Sebuah Produk Tantangan mendirikan usaha baru yang berikutnya adalah menentukan harga sebuah produk yang tepat untuk konsumen. Beberapa dari anda pastinya pernah merasa ragu ketika ingin menentukan harga dari produk untuk bisnis anda. Memasang harga terlalu tinggi tentunya akan membuat konsumen berkurang karena merasa terlalu mahal. Sebaliknya, bila anda memasang harga terlalu rendah juga akan membuat bisnis anda mengalami kerugian jangka panjang. Oleh karena itu tentukan harga sebuah produk dengan cara menghitung modal pembuatan tiap produk termasuk upah dari tenaga karyawan. Dan pastikan harga dari produk yang anda jual tidak akan menyebabkan kerugian besar ketika harga bahan baku sedang naik karena pengaruh pasar yang fluktuatif. Nah itulah dia beberapa tantangan mendirikan usaha baru yang kemungkinan besar akan anda alami. Tetapi tenang saja sebab semua masalah pasti akan ada solusinya bila anda tidak panik dan bisa berpikir dengan tenang.

rintangan apa yang biasanya dihadapi oleh pemilik wirausaha